Search This Blog

10 January 2013

Pengoperasian Dasar Transistor Penguat ( Bagian Ketiga)

Apa Artinya Penguat?.....
Dua buah komponen elektronika,yang pertama,misalkan mikrofon dan pengeras suara ( loudspeaker ),kedua komponen ini kita saling hubungkan dengan seutas kabel,dimana titik positif mikrofon dihubungkan ke positif pengeras suara,dan negatif mikrofon dihubungkan ke negatif pengeras suara.Setelah selesai maka kita langsung bicara didepan mikrofon,tentunya membran pengeras suara tidak akan bergetar,dengan kata lain tidak akan mengeluarkan bunyi.
Karena bunyi adalah hasil dari sebuah getaran.
Dari lembar-data pengeras suara ( loudspeaker) tertulis jelas,misalkan:
Impedansi 8 ohm.
Daya maksimum 0,25 watt.

Dari lembar-data mikropon kondeser elektret juga tertulis jelas spesifikasinya:
Spesifikasi Mikropon Kondeser Panasonic WM-61A dan WM-61B (pin)
Impedansi ( Impedance ) Kurang dari 2.2 KiloOhm
Tegangan Operasi Maksimum ( Max. operation voltage) 10V Tegangan operasi standar (Standard operation voltage) 2V
Konsumsi Arus (Current consumption) Max. 0.5 mA
Frekwensi ( Frequency) 20 Hz – 20 Kilo Hz

Bila daya minimum untuk menggerakan membran speaker sebesar tiga puluh persen dari daya maksimum speaker diatas maka : Pmin= 30% * 0,25W =0,075W = 75mW

Dengan arus maksimum microphone sebesar 0,5ma = 0,0005Ampere dan tegangan kerja standar = 2 Volt. Maka daya itu:
P=V*I=2V*0,0005A= 0,001Watt = 1mW = 1000 uW
Daya yang dikeluarkan mikropon sebesar 1mW atau 1000uW dan daya minimum menggerakan membran speaker 75mW. Ternyata hasil yang dikeluarkan mikrofon tidak cukup mempunyai tenaga listrik ( daya listrik ) untuk menggetarkan membran pengeras suara.
Daya listrik hasil mikrofon terlalu lemah untuk diumpankan dan menggetarkan membran pengeras suara.
Terlebih dahulu daya listrik dari mikrofon harus dikuatkan sebelum diumpankan kepada pengeras suara. Alat yang berguna untuk penguatan itu disebut “Penguat (amplifier)”.

Sumber-daya untuk penguat transistor berupa daya arus rata yang berasal,misalkan dari baterai yang diubah menjadi daya bolak-balik,bentuk dari hasil penguatan ( pola ) tergantung dari bentuk yang dikirimkan oleh mikropon yang kita sebut sebagai Isyarat Masukan ( input signal ).
Isyarat masukan untuk penguat yaitu berupa getaran listrik atau isyarat listik.
Isyarat listrik ini berasal dari alat-pungut ( pickup),alat-indera (sensing) dan lainnya.
Dan setelah diolah penguat memberikan hasil cetakan yang sama serupa seperti sebelum diolah tetapi dalam ukuran yang lebih besar (= amplitudonya) yang disebut Isyarat keluaran ( output signal ) atau Isyarat kemudi ( control signal ).

Apabila isyarat keluaran tidak serupa seperti isyarat masukan walaupun hanya kecil saja ,maka isyarat itu mengalami apa yang kita sebut Cacat ,dan hal ini tidak boleh terjadi.
Bentuk isyarat dapat ditampilkan dengan alat penampil isyarat yaitu Osiloskop ( osciloscope).
Didalam penguat itu sendiri sumber daya arus rata diubah menjadi daya bolak balik.
Tidak semua daya arus rata diubah menjadi daya bolak-balik,ada bagian yang hilang berupa bahang (panas).
Perbandingan antara daya arus-rata yang dicatukan dengan daya bolak-balik yang dikeluarkan penguat disebut daya guna atau efisiensi penguat itu.
Eifisiensi dalam satuan persentase.
Daya Guna=( Daya bolak-balik yang dikeluarkan )/( Daya arus-rata yang dicatukan ) * 100%
Contoh :
Daya rata yang dicatukan ke penguat sebesar 2 watt.
Daya bolak-balik yang dikeluarkan penguat sebesar 1 watt. Daya guna penguat ( efisiensi ) itu sebesar :...
"Daya guna"=(1 watt)/(2 watt) "*100% = 50%"
Penguat dikatakan peka apabila isyarat masukan hanya lemah ( kecil ) saja dapat membangkitkan isyarat keluaran yang kuat. Kegunaan penguat bukan hanya untuk penguatan bunyi saja, antara lain sebagai penginderaan, pencacah ,pencampur dan lainnnya.
Pengoperasian Transistor Sebagai Penguat
Bagaimana penguatan itu terjadi?...


Pengoperasian transistor sebagai saklar,maka transistor akan bertukar-tukar kondisi dari menyumbat ke jenuh atau sebaliknya.Bila transistor akan dioperasikan sebagai penguat maka transistor tidak boleh bertukar2 kondisi dari menyumbat ke jenuh atau sebaliknya, tetapi transistor harus berada dalam panjaran diantara kedua kondisi tersebut. Ini berarti arus yang mengalir dikolektor (Ic) harus distel pada harga rata-rata antara nol dan jenuh. Dan Ini artinya tegangan kolektor-emitor (VCE) tidak boleh jatuh menjadi Nol dan juga tidak boleh naik seharga tegangan baterai.Itu syarat agar transistor dapat dioperasikan sebagai penguat.
Karena arus pada kolektor tidak berubah maka perlawanan pada kolektor tidak dapat menentukan arus kolektor ini,dengan Rc kita tukar-tukar atau bahkan nol, kuat arus pada kolektor tidak boleh berubah. Besar perlawanan pada transistor sebagai penguat ialah Rtransistor=VCE/IC

Contoh Penerapan Transistor Sebagai Penguat
Sebuah transistor BC547, sebuah mikropon kondeser,buatlah rangkaian penguat dengan panjaran pembagi-tegangan,dimana jika ada isyarat masukan maka terjadi penguatan pada arus kolektor dari pada saat panjaran titik diamnya ( Q-Point ) dengan IQ-point = 5mA,sumber-daya ( VCC ) kita gunakan baterai 9 volt DC,tentunya yang ingin kita ketahui berapa nilai2 jejaring resistor pada bias pembagi tegangan ini?.............

1 comment:

  1. Terima kasih atas bantuannya telah membantu saya mengerjakan tugas

    ReplyDelete